Cinta monyet, yang seringkali dikaitkan dengan ABG, menunjukkan betapa mudahnya si pelaku cinta lompat dari satu objek ke objek lainnya. Terbuai dengan yang satu tetapi saat melihat yang lebih menggiurkan, ia langsung berpindah.
Seakan turut dibesarkan oleh budaya ini, kita kadang mencintai Tuhan dengan cinta monyet. Saat Tuhan yang terlihat paling ok, kita dekat dengan-Nya. Tapi saat uang, pergaulan, keluarga, bahkan pelayanan terlihat ‘lebih menggiurkan’, kita langsung lompat tanpa pikir panjang.
Sobat FHL, menjelang Valentine’s Day mari kita berintrospeksi. Sudahkah kita memberikan Tuhan seluruh cinta kita? Ataukah kita masih tidak rela, dan membagi-bagikan hati ini pada keinginan duniawi kita?
“Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.” (Ulangan 6:5).
Selamat Hari Kasih Sayang! Tuhan memberkati. FHL/th
[Ditulis untuk Sisipan FHL Vol.4 Feb 10 pada Warta Jemaat GKI Kebayoran Baru]